1. Al
fadhl bin abbas mengiringi rasulullah saw, lalu datang seorang wanita dari
khats'am kemudian al-fadhl melihat kepadanya dan wanita itu melihat fadhl, lalu
nabi mengalihkan wajah al-fadhl ke arah lain, wanita itu berkata"wahai
rasulullah , sesungguhnya Alloh mewajibkan hambaNya untuk haji, ayahku terkena
kewajiban itu namun ia sudah tua , tidak kuat duduk diatas kendaraan , apakah
saya menghajikannya? Beliau menjawab "Ya, hal itu pada haji Wada.(HR
Bukhari)
2.
Umar ra berkata; Pergilah dengan berkendaraan untuk mengerjakan ibadah
haji, sebab, sesungguhnya haji itu adalah salah satu dari dua macam jihad (HR
Bukhari)
3.Abu
tsumamah bin abdullah bin anas berkata; anas menunaikan haji di atas
kendaraan, dan ia itu bukan orang yang pelit, ia menceritakan bahwa rasulullah
menunaikan haji dengan naik kendaraan , kendaraan itulah yang mengangkut beliau
dan barang-barang beliau (HR Bukhari)
4.Abu
hurairah ra , berkata"nabi ditanya , amal apa yang paling utama beliau
bersabda"Iman kepada Alloh dan rasulNya, kemudian apa ? beliau bersabda"berjuang
di jalan Alloh, kemudia apa ? beliau bersabda "Haji yang mabrur (HR
Bukhari)
5.Aisyah ummul mukminin ra ia berkata, wahai
rasulullah kami melihat bahwa jihad itu seutama-utama amal,apakah kami tidak
perlu berjiha? nabi saw bersabda"tidak, bagi kalian jihad yang paling utama
adalah haji mabrur (HR Bukhari)
6.
Ibnu abbas ra. berkata "Rasulullah telah menetapkan miqat(Tempat mulai
berihram haji atau umrah) yaitu :
bagi
orang madinah di Dzul hulaifah,
bagi
penduduk syam dari Al - juhfah
orang
najed dari qurnul manazil
orang
yaman dari yalamlam
itu
semua bagi mereka dan bagi orang-orang dari tempat itu walaupun bukan penduduk
tempat itu, ayang akan ihram , haji atau umrah, Adapun orang -orang yang
tempatnya lebih dekat ke mekkah dari tempat-tempat itu maka ihramnya dari tempat
tinggalnya, begitulah sehingga penduduk mekah berihram dan talbiyah dari mekkah
(HR Bukhari)
7.
Aisyah berkata; Janganlah menutup hidung dengan kain, janganlah memakai
cadar, jangan mengenakan pakaian yang dicelup dengan waras (tumbuhan warna
kuning yang harum baunya) dan jangan mengenakan pakaian yang dicelup dengan
Za'faran (HR Bukhari)
8.Dari Ibnu Umar
radhiallahu 'anhuma, bahwasanya:
"Rasulullah s.a.w. bersabda:"Islam didirikan atas lima perkara, yaitu
menyaksikan bahwasanya tiada Tuhan melainkan Allah dan bahwasanya Muhammad
adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berhaji ke Baitullah
dan berpuasa dalam bulan Ramadhan." (Muttafaq ‘alaih)
9. Dari Abu Hurairah r.a., bahwasanya: "Rasulullah s.a.w. berkhutbah kepada kita lalu bersabda: "Hai sekalian manusia, sesungguhnya Allah mewajibkan atasmu semua akan beribadat haji, maka kerjakanlah ibadat haji itu." Kemudian ada seorang lelaki bertanya: "Apakah itu untuk setiap tahun, ya Rasulullah?" Beliau s.a.w. berdiam saja - yakni tidak menjawab pertanyaannya tadi - kemudian orang itu menanyakannya sampai tiga kali. Rasulullah s.a.w. lalu bersabda: "Jikalau saya menjawab: "Ya," niscayalah beribadat haji akan menjadi wajib setiap tahun sekali, dan tentu engkau semua tidak akan kuasa mengerjakannya." Selanjutnya beliau s.a.w. bersabda: "Tinggalkanlah aku - yakni janganlah menanyakan padaku - apa-apa yang saya tinggalkan untukmu semua - yakni apa-apa yang tidak saya sebutkan. Hanyasanya yang menyebabkan rusaknya orang-orang yang sebelummu semua itu ialah karena mereka terlampau banyak bertanya dan senantiasa menyalahi pada Nabi-nabi mereka. Maka dari itu, apabila saya memerintahkan kepadanmu semua dengan sesuatu perkara, lakukanlah itu sekuat tenaga yang ada padamu semua dan jikalau saya melarang engkau semua dari sesuatu perkara, maka tinggalkanlah itu." (Riwayat Muslim)
10. Dari Abu Hurairah r.a. pula, katanya: "Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda:"Barangsiapa mengerjakan haji, lalu ia tidak berbuat kelalaian dan tidak pula mengerjakan dosa - yakni kemaksiatan besar atau yang kecil tetapi berulang kali, maka ia akan kembali dari ibadat hajinya itu-sebagaimana pada hari ia dilahirkan oleh ibunya- yakni tidak ada dosa dalam dirinya samasekali." (Muttafaq 'alaih)
11. Dari Abu Hurairah r.a. pula bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Umrah ke umrah yang berikutnya adalah menjadi penutup dosa dalam waktu antara dua kali umrahan itu, sedang haji mabrur , maka tidak ada balasan bagi yang melakukannya itu melainkan syurga." (Muttafaq 'alaih)
12. Dari Aisyah radhiallahu 'anha pula bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Tiada suatu haripun yang di situ Allah lebih banyak memerdekakan hambaNya dari siksa api neraka daripada hari Arafah." (Riwayat Muslim)
13. Dari Ibnu Abbas radhiallahu 'anhuma bahwasanya Nabi s.a.w. bersabda:
"Mengerjakan umrah dalam bulan Ramadhan itu menyamai pahalanya dengan sekali haji atau sekali haji beserta saya." (Muttafaq 'alaih)
9. Dari Abu Hurairah r.a., bahwasanya: "Rasulullah s.a.w. berkhutbah kepada kita lalu bersabda: "Hai sekalian manusia, sesungguhnya Allah mewajibkan atasmu semua akan beribadat haji, maka kerjakanlah ibadat haji itu." Kemudian ada seorang lelaki bertanya: "Apakah itu untuk setiap tahun, ya Rasulullah?" Beliau s.a.w. berdiam saja - yakni tidak menjawab pertanyaannya tadi - kemudian orang itu menanyakannya sampai tiga kali. Rasulullah s.a.w. lalu bersabda: "Jikalau saya menjawab: "Ya," niscayalah beribadat haji akan menjadi wajib setiap tahun sekali, dan tentu engkau semua tidak akan kuasa mengerjakannya." Selanjutnya beliau s.a.w. bersabda: "Tinggalkanlah aku - yakni janganlah menanyakan padaku - apa-apa yang saya tinggalkan untukmu semua - yakni apa-apa yang tidak saya sebutkan. Hanyasanya yang menyebabkan rusaknya orang-orang yang sebelummu semua itu ialah karena mereka terlampau banyak bertanya dan senantiasa menyalahi pada Nabi-nabi mereka. Maka dari itu, apabila saya memerintahkan kepadanmu semua dengan sesuatu perkara, lakukanlah itu sekuat tenaga yang ada padamu semua dan jikalau saya melarang engkau semua dari sesuatu perkara, maka tinggalkanlah itu." (Riwayat Muslim)
10. Dari Abu Hurairah r.a. pula, katanya: "Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda:"Barangsiapa mengerjakan haji, lalu ia tidak berbuat kelalaian dan tidak pula mengerjakan dosa - yakni kemaksiatan besar atau yang kecil tetapi berulang kali, maka ia akan kembali dari ibadat hajinya itu-sebagaimana pada hari ia dilahirkan oleh ibunya- yakni tidak ada dosa dalam dirinya samasekali." (Muttafaq 'alaih)
11. Dari Abu Hurairah r.a. pula bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Umrah ke umrah yang berikutnya adalah menjadi penutup dosa dalam waktu antara dua kali umrahan itu, sedang haji mabrur , maka tidak ada balasan bagi yang melakukannya itu melainkan syurga." (Muttafaq 'alaih)
12. Dari Aisyah radhiallahu 'anha pula bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Tiada suatu haripun yang di situ Allah lebih banyak memerdekakan hambaNya dari siksa api neraka daripada hari Arafah." (Riwayat Muslim)
13. Dari Ibnu Abbas radhiallahu 'anhuma bahwasanya Nabi s.a.w. bersabda:
"Mengerjakan umrah dalam bulan Ramadhan itu menyamai pahalanya dengan sekali haji atau sekali haji beserta saya." (Muttafaq 'alaih)
0 komentar:
Posting Komentar